Archive for August, 2015


Membuat Pergedel

Selesai membuat pergedel foto bersama Papanori, asyik.... !

Selesai membuat pergedel foto bersama Papanori, asyik…. !

 

“Anak-anak bapakyang baik, hari ini kita akan mempraktikan cara Bunda kita membuat makanan ringan,” kata Papanori membuka pelajaran.

“Buat makanan ringan, Pak?” ucap Nada penasaran.

“Makanan ringan, seperti apa, Pak?”  imbuh Siti Kamalia balik bertanya. Dia ingin kepastian.

“Jangan-jangan, ciki, kale…., kata Diba. Memang Papanori suka bikin orang penasaran ya, suka dadakan gitu, tetapi biar begitu, aku senang kok, belajarnya nggak bikin setresan.”

Inilah pergedel buatan anak-anakku !!!

Inilah pergedel buatan anak-anakku !!!

“Bukan, bukan begitu, Diba, nanti juga kamu tahu!” kata Papanori meyakinkan siswanya. Suasana kelas sedikit hening. Nggak ada suara sedikit pun. Orang pasti tahu, pasti memikirkan apa yang akan terjadi kemudian.

“Siapa di antara siswa yang membawa perlengkapan yang Bapak minta?” tanya Papanori sembari menuju kantin putri.

“Saya, Pak. Saya, Pak. Saya, Pak! ” teriak anak-anak bergantian. Tampak raut muka mereka berkaca-kaca, berbinar-binar, bersuka ria menyambut permintaan guru favoritnya.24

“Pak…!” teriak Mutiara dari arah belakang. Teman-teman pada menoleh dari mana suara itu datang. Gadis itu melanjutkan lagi, “Punya saya kecil, Pak!”

Ger……..ger……..! Kontan saja sekelas pecah. Suara mereka keras bagai piring kaca jatuh ke lantai. “Kecil kan nggak apa-apa, yang penting bawa!” bela  Williza .

Kejadian itu nggak membuat Papanori marah. Cekgu malah meletakkan telunjuk kirinya ke bibir dan jempol kanannya menunjuk ke atas, mengarah ke anak muridnya sambil berjalan. Spontan yang dimaksud sang guru mengerti.22

“Semua anak membentuk kelompok, masing-masing 10 orang, ketua kelompok berada di tengah, kerja sesuai dengan petunjuk,” ucap cekgu sembari membagi tugas kerja.

Anak-anak bekerja sesuai petunjuk. Sesekali terdengar cekikikan, mereka bekerja penuh canda dan tawa namun tetap terkendali. Setelah selesai, mereka harus membuat laporan kerja masing-masing.

Laporan Membuat Pergedel

  1. Judul                   : Membuat Pergedel
  2. Peserta                : Seluruh siswa kelas VIII
  3. Tempat praktik : Kantin Asrama Putri, Yapena Lhokseumawe, Aceh
  4. Hari / waktu      : Rabu malam, 26 Agustus 2015, pukul 20.40 WIB

 

  1. Alat yang dipakai:
  2. Kompor
  3. Penggorengan
  4. Minyak makan
  5. Cobek / penggiling
  6. Waskom / tampan
  7. Mangkok cuci tangan
  8. Sendok
  9. Bahan
  10. Ketang 2 buah
  11. Merica secukupnya
  12. Bawang putih 2 siung
  13. Bawang merah 2 siung
  14. Daun sop
  15. Royco / penyedap rasa
  16. Telur 1 butir

 

  1. Cara membuatnya:
  2. Kupas kentang, lalu potong 4 bagian, kemudian goreng
  3. Tumbuklah kentang yang sudah digoreng
  4. Membuat bumbunya, giling merica, bawang putih, bawang merah secukupnya
  5. Rajang daun sop halus-halus
  6. Masukkan bawang goreng sedikit ke adonan
  7. Tambahkan royco sedikit
  8. Masukkan garam secukupnya
  9. Lalu kentang yang sudah digoreng dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan
  10. Masukkan daun sop, bawang goreng, royco, kuning telur sedikit, dan aduk
  11. Bentuklah bulat-bulat kecil
  12. Kocok putih telur dan kuningnya sedikit
  13. Masukkan adonan ke telur lalu goreng
  14. Pergedel siap sihidangkan.

Hari itu sungguh hari yang menggembirakan, hari yang tidak bisa digantikan, hari yang tak bisa terulang kembali. Hore……..hore…….! Asyik………….. kalau belajar gini asyik, nggak membuat bosan. Selesai menggoreng, anak-anak bergembira ria sambil foto bersama dengan guru mereka. “Pak, minggu depan kita masak apa lagi, Pak?” tanya Damanik.

Siti Mawaddah Sang Juara Matematika

Siti Mawaddah Sang Juara Matematika

Gadis teman kita ini seorang yang pandai membagi waktu antara pendidikan dan bermain. Sejak mulai mengerti huruf, sejak usia 5 tahun, teman kita sudah mengenal yang namanya matematika. Matematika yang dianggap momok bagi sebagian orang, tetapi tidak untuk Siti Mawaddah. Karena baginya, matematika  mengajarkan akan logika, sesuatu yang sudah pasti kebenarannya, jalannya benar, dan hasilnya pun benar. Begitu katanya dalam wawancara dengan haba Rakyat di sekolahnya Dayah Modern Arun Lhokseumawe, Minggu malam (23/8).

Putri pasangan Ibnu Sa’dan seorang wartawan Waspada Medan dan ibu Azizah seorang guru MTs Paya Bujok Langsa, merupakan seorang siswi berprestasi di sekolahnya. Tidak hanya di SD, sampai kini dia masih juara kelas. Termasuk juara 3 try out tingkat SD sekota Langsa. Terutama bidang matematika. Siti Mawaddah meraih juara 1 di kelas VIII MTs, juara  di kelas I semester 2,  juara 2  semester 1 kelas 2. Meskipun juara, gadis hitam manis ini akrab dengan teman-temannya.

Yang membanggakan kita, wanita yang kerap kali memakai kerudung ini meraih predikat juara kedua Kompetisi Sain Madrasah Bidang Matematika (KSM) Nasional di Palembang Sumatera Selatan tanggal 3-4 Agustus 2015 yang  baru lalu. Berkat bimbingan Pak Murdani, MPd selaku pembimbing bidang Matematika dan kerja keras tanpa kenal lelah, telah mengantarkan Mawaddah meraih  prestasi yang membanggakan. Kini dia mulai disegani kawan dan lawannya.

Anak kedua dari dua saudara ini, menurut pembimbingnya, termasuk anak yang cerdas, anak yang nggak banyak bicara, termasuk tekun dalam belajar. Ini dibuktikan dengan materi bimbingan yang dia terima. Pelajaran matematika tingkat kelas IX saja mampu diselesaikannya, bahkan benar semua, puji sang guru.

Untuk meraih prestasinya itu sang anak mendapatkan bimbingan yang nggak dapat dihitung dengan sepuluh jari. Materinya meliputi pemberian materi, soal matematika,  soal olimpiade, dan permainan.

Beliau juga punya harapan pada adik-adik kelasnya khususnya di Yapena. Raihlah segala prestasi selagi Tuhan masih memberi kita jalan, banggakan orang tuamu dengan segudang prestasi yang mampu mengubah hidup kita sampai ke tingkat internasional. Apa yang menjadi harapan gadis manis yang tinggal di jalan H. Agussalim Gg. Damai, Gampong Blang, Kota Langsa, bisa terwujud hendaknya, menjadi seorang dosen khususnya atematika. (Ridha Nori)

 

Peringatan 17-an di Batuphat

Direktur PT Arun tengah melakukan pengguntingan pita untuk meresmikan dimulai bazar dalam rangka 70 tahun HUT RI di Batuphat 17 Agustus 2015

Direktur PT Arun tengah melakukan pengguntingan pita untuk meresmikan dimulai bazar dalam rangka 70 tahun HUT RI di Batuphat 17 Agustus 2015

Peringatan 70 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia diperingati warga Batuphat Lhokseumawe di stadion PT Arun dengan inspektur upacara Presdir PT Arun diikuti  Pegawai Pertamina, Yakesna, guru-guru di lingkungan PTA, dan siswa SMP Negeri Arun, SMA Modal Bangsa Arun, MTs – MA Yapena, security, para kontraktor, Arun Cakra Donya, dan warga sekitarnya. Acara tersebut berlangsung hikmad, Senin (17/8).

Presdir PT Arun Del Yuzar memberikan apresiasi yang sedalam-dalamnya  kepada seluruh pekerja pertamina tetap meluangkan waktu untuk mengikuti upacara peringatan 70 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, mengajak semua pekerja dan mitra kerja selayaknya bersyukur kepada Allah diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan yang kita cintai ini. Setengah dari kemerdekaan itu telah kita isi dengan baik yang diamanahkan pemerintah kepada PT Arun untuk mengapalkan produksi  LNG dan prodak yang berarti devisa bagi negara.

Pelajar TK sedang mengikut lomba mewarnai dalam rangka HUT RI

Pelajar TK sedang mengikut lomba mewarnai dalam rangka HUT RI

Beliau  memberikan penghormatan yang tinggi kepada segenap pejuang dan pahlawan bangsa, jasa-jasa mereka harus dibalas dengan menjaga kedaulatan NKRI melalui partisipasi kita mendukung pembangunan nasional menjadi masyarakat yang adil dan makmur.

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di PT Arun ini membacakan amanat Direktur Pertamina Dwi Sucipto. 70 tahun Indonesia merdeka adalah rahmat tak ternilai dari Allah, kita meyakini sebagai mana para bapak dan ibu bangsa Indonesia, bahwa Indonesia merdeka merupakan jembatan emas untuk mewujudkan semua harapan berbangsa dan bernegara sebagai mana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.2015-08-17 10.09.22

Harapan itu hanya bisa dicapai dengan bekerja keras, kerja ikhlas, dan kerja cerdas. Hanya melalui kerja keras sebuah bangsa akan mencapai kemakmuran dan kejayaannya. Melalui kerja Indonesia dapat berdiri kokoh untuk selama-lamanya mewujudkan semua cita-cita mulia bangsa Indonesia.

Sejak akhir tahun lalu, industri migas dunia termasuk Pertamina sedang mengalami cobaan. Terpuruknya harga minyak mentah dunia sampai 50% sehingga perusahaan mengalami kerugian mencapai 212 juta US dolar  yang disebabkan oleh beban biaya infetori. Namun dengan kerja keras dapat kita perbaiki.

Direksi telah menetapkan 5 prioritas strategis yang harus dijalankan  sehingga diharapkan cita-cita kami untuk menciptakan kemandirian energy dapat terlaksana. Prioritas 1. Bagaimana pengembangan sektor hulu yang dibuktikan penigkatan produksi, peningkatan cadangan baik dalam maupun luar negeri yang harus menjadi perhatian utama. 2. Mengoptimalkan efisiensi di semua lini hingga Juni 2015. 3.  Pengembangan kapasitas kilang dan petrocamical. 4. Pengembangan infrastruktur gas dan pemasaran yang didasari bahwa untuk bisa berkompetisi penguasaan infrastuktur harus diciptakan untuk menciptakan daya saing yang tinggi . 5. Perbaikan struktur keuangan dengan melakukan coorporet cash manajement dan program lainnya.

 

Setelah upacara selesai, Del Yuzar berkesempatan  membuka secara resmi bazar amal yang berlangsung di lapangan parkir Multipurpose PT Arun dan meninjau ke lokasi pameran, lomba mewarnai anak TK, dan permainan anak-anak. (hR 081)

 

2015-08-18 10.13.54

Peserta karnaval tengah melitas di depan Panggung Kehormatan Lapangan Hira Lhokseumawe pada peringatan 70 Tahun Indonesia Merdeka

Ribuan pelajar dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD, SMP/MTs, SMA/MA kota Lhokseumawe memadati lapangan Hira tempat pelaksanaan upacara guna mengikuti karnaval 70 Tahun Hari Kemerdekaan RI. Acara meriah tersebut diselenggarakan oleh Disdikpora kota Lhokseumawe yang pelepasannya dilakukan oleh Walikota Lhokseumawe, Selasa (18/8).

Pihak panitia melaporkan bahwa kegiatan ini melibatkan anak-anak TK /PAUD berupa mobil hias 33 kendaraan, di belakangnya TNI / Polri yang mengendari sepeda motor, karnaval untuk tingkat  SD berjumlah 60 sekolah dan ditambah satu SLB Azura Hagu Tengah, tingkat SMP 18 sekolah, tingkat SMA 19 sekolah, SMK baik negeri maupun swasta, dengan rincian jumlah peserta karnaval pejalan kaki dari SD-SMA 98 sekolah.
2015-08-18 09.24.22

Selain itu, karnaval ini juga menghadirkan 9 grup drum band. Masing-masing drum band Pocut Meurah Intan, drum band SD Negeri 1 Banda Sakti, drum band SD Negeri 1 Muara Dua, drum band SD Negeri 10 Muara Dua, drum band SMP Negeri 1, drum band MTs Negeri Lhokseumawe, drum band SMA Negeri 1, drum band SMK Negeri 2 Lhokseumawe, drum band SMA Negeri Modal Bangsa Arun.

Sedangkan tujuan diadakannya kegiatan, menurut pihak panitia bahwa untuk mempererat silaturrahmi sesama anak bangsa, untuk mencapai bangsa yang sejahtera lahir dan batin, yang mengusung tema Dengan Memperingati Hut RI Ke-70 Kita Dorong Generasi Muda yang Beriman dan Bertaqwa, Kuat dan Bekerja, dan Anti Narkoba.

Walikota Lhokseumawe dalam pelepasannya mengatakan peringatan HUT ke-70 RI momentum ini mempunyai makna yang sangat penting dalam upaya mengajarkan arti tentang kekompakan. Dengan tema ini diharapkan dapat membangkitkan semangat kebangsaan di kota Lhokseumawe, berani berkorban,  sehingga daerah ini bisa maju dan makin berkembang di segala bidang.

Selain itu para siswa-siswi yang notabone akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan di daerah ini, mencintai budaya negeri sendiri dibanding dari asing. Di era globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Ini menjadi faktor penting penentu peradaban, keberadaan dan kemajuan masyarakat. Arus globalisasi begitu cepat merasuki kehidupan masyarakat terutama di kalangan remaja. Ini menjadi pengaruh yang begitu besar terhadap perkembangan generasi muda sehingga kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia pada umumnya dan kota Lhokseumawe khususnya.

Salah satu contoh untuk mengatasinya, menurut Walikota Lhokseumawe, dengan antisipasi ini diharapkan mampu mengubah nilai nasionalisme menjadi manusia yang berbudi luhur, memupuk nilai persatuan dan kesatuan bangsa. (hR081)