Category: Poetry Environment


Hujan


 

Hu

Hu

Hu

Hu

Jan

Membasahi

Bumi

Nggak

Ada

Terlewatkan

Semua basah

Dan…..

Banjir

Menggenangi

Seisi rumah

Terendam

Terkapar

Mati kelelahan

Batuphat, 27 November 2011

Sudahlah Pasti


La

La

La

La

Ri

Ri

Ri

Pa

Gi

Gi

Se

Gar

Gar

Gar

Ba

Ba

Dan

Dan

Ku

Ku

Ini

Pasti

Terjadi

Sendiri

Batuphat, 27 November 011

 

Piranha


Piranha ………….

Ikan air tawar

Engkau binatang buas

Engkau pemakan daging

Yang amat ditakuti semua makhluk

Piranha………..

Piranha putih yang terbesar

Tubuhmu warna zaitun

Bercak-bercak gelap tak teratur

Piranha merah………

Tubuhmu 30 senti

Punggungmu coklat

Bintik merah cemerlang

Perut, pangkal siripmu merah darah

Duburmu hitam legam

Piranha……….

Sekali waktu guru ku sebut

Diriku takut kecut menciut

Takut kau terkam aku

Aku lari hindarkan dirimu

Aku lari……………lari…………

Selamatkan diri sendiri

Hingga hilang ditelan bumi

Lhokseumawe, 29 April 2011

09.40


Gurami………….

Engkau indah sekali

Tubuhmu melebar

Siripmu berserabut kekar

Hingga penggemarmu tergila lagi

Gurami……..

Engkau ada di Indonesia

60 senti panjangnya

Tersebar sampai ke China

Gurami………

Gurami kecil gurami kerdil

Engkau ikan terkecil

5 senti panjang tubuhmu

Kuning merah warna kulitmu

Gurami

Tubuhmu lezat sekali

Tak ada nasi laukpun jadi

Asalkan dapat dirimu kembali

Yang pasti

Jiwamu selamat dirimu abadi

Sampai di akhir nanti

Lhokseumawe, 29 April 2011

11.15

Kiwi


Selandia Baru melukis asli

Jati diri 45 senti

Ekor, dan sayap hengkang

Tak kuasa jiwa melayang

Abu-abu  jelma di hati

Coklat juta ikut disayang

Buat jadi riang

 

Siang merentang makna

Lenyaplah baying dari jiwa

Penciuman tajam menghujam

Meski jauh malam

Cacing, serangga disikat

Jadilah kenyang mengikat

 

Si jantan tak bloon

Gali lu bang bawah pohon

Telur punya betina

Jantan mengeraminya

75 hari lama melukis raya

Kiwi nama si coklat

Puku-puku si abu-abu

Kahu kiwi jas bulu kiwi

Yang dikenal lagi dihargai

Dirajut pada kain rami

 

Lhokseumawe, 6 Agustus 2010

09.50

 

 

 


Meliuk air menghempas karang

Tebing teriak senang merentang

Rumput-rumput hijau menyanyi

Jelmakan hati berias diri

 

Beningnya meresap dalam raga

Seakan menghias tepi kali

Dan ikan-ikan melonjak rasa

Membagi rasa buat manusia

 

Sungai…………..

Sungai…………..

Membuai-buai dalam angan

Jernih bening………..

Jernih bening………..

Lenyapkan duka lenyapkan pening

Jadikan kasih jadi idaman

Maknai hidup ciptaan Tuhan

 

Lhokseumawe, 10 December 2010

11.00

 

Semut Api


Semut api……….

Engkau di tumpukan pasir

Engkau di rumah

Engkau di pohon

Engkau di tempat lembab

Semut api banyak berpinak

Ratusan mungkin ribuan

Tubuh mungil tapi kompak

Berwarna orange kehitam-hitaman

Semut api beriring bersama

Kepala kecil dari bokongmu

Memiliki sepasang antenna

Tuk menentukan jalan hidupmu

3 pasang kakimu

Bantu lari capai juara

Hindari musuh mendekati dirimu

Engkau sembunyi sarang tempatnya

Semut api ciptaan Yang Esa

Engkau hidup bersama

Engkau kerja bersama

Berbagi rezeki bersama

Di lapangan terbuka

Semut api semut pekerja

Semut api semut prajurit

Semut api semut berkelamin

Bersosial menjadi cermin

Buat kita di alam dunia

Semut api pandai bicara

Bicara aneh luar biasa

Tidak dengan satu bahasa

Tetapi pakai tiga bahasa

Bahasa kimia

Bahasa antenna

Bahasa suara

Semut api………

Engkau berkembang engkau tumbuh

Dari satu jadi seluruh

Bertelur banyak senanglah rasa

Karena istri banyak anaknya

Semut api……

Engkau marah kami susah

Engkau nakal pembuat ulah

Ganggu tanaman jadi tak berbuah

Engkau juga menggigit jiwa

Hingga diri meriang rasa

Semut api………

Kuingin engkau bahagia

Kuingin engkau sentosa

Hidup damai bersama keluarga

Kuingin kau ada selamanya

Berkat kerjaku

Lestarikan habitatmu

Semut api………

Semut api………

Jangan kaugigit aku lagi…!!!!!

Lhokseumawe, 21 Juli 2010

15.25


Ular……..

Engkau kerabat kadal

Batang tubuhmu meliuk kerut

Buat orang jadi takut

Kibasanmu bagai membesut pecut

Hingga musuh kalang kabut

Ular………

Hidupmu makmur

Dalam semak nan gembur

Sejak zaman kapur

Dari Argentina sampai uzur

Ular …

Hidupmu tanpa canda

Hidupmu tanpa tawa

Dengan lidah antikmu

Kaukenali musuhmu kaulacak mangsamu

Di alam terbuka

Dengan sekejap mata

Ular……

Hidup suka rame

Bermarga Colubridae dan Boidae

Hidup di pasir, hutan, dan lumpur

Musuh melintas langsung digempur

Lhokseumawe, 21 Juli 2010

10.30

Undur Undur


Undur-undur…….

Indah nian jiwamu

Menghias rumah tanpa malu

Di kolong rumahku

Undur-undur……

Nasibmu sungguh mujur

Walau jalanmu mundur

Namun

Neuroptera tetaplah akur

Beranak pinak hingga uzur

Undur-undur……

Antenna perahumu buat terkesima

Setiap kali jiwa terpana

Menatapmu masuk lubang sendiri

Hilang ditelan bumi

Undur-undur………

Kecil dirimu besar nyalimu

Musuh hampirimu

Kau sikat tanpa malu

Undur-undur……..

Patriot sejati di pasir gembur

Pemberi kisah selalu mujur

Sebagai lambang hidup akur

Binjai, 19 Juli 1981

09.20

“Bungaku”


Bungaku………….

Indah rupamu

Harum semerbak jiwamu

Menggoda hatiku

Tuk memandangmu

Bungaku………….

Siang malam tiada henti

Dikau menghibur hati

Menjalani hari-hari

Dengan izin Illahi

Bungaku sahabatku

Penghias taman istanaku

Dengan riang tanpa malu

Tebarkan pesonamu

Menarik simpati saudaraku

Bungaku………

Abadilah dikau menghias jagat

Lahirkan ilmu penuh nikmat

Buat seluruh umat

Sampai dunia kiamat

Bungaku……..

Bungaku……..

Bungaku…….. bunga kesayanganku

Lambing suci anugerah Tuhanku

Lhokseumawe, 08 Juli 2010

09.15