Archive for October, 2015


Ketua Badan Dayah Provinsi Aceh Drsm Muh. Natsir menutup acara Risalah Andalusia 2015

Ketua Badan Dayah Provinsi Aceh Drs. Muh. Natsir menutup acara Risalah Andalusia 2015

Malam Penganugerahan Risalah Andalusia 2015 yang digagas oleh Osdamor berlangsung dari tanggal 12-15 Oktober 2015 di gedung Auditorium Arun Famili Club (AFC) jalan Balikpapan  Lhokseumawe berjalan dengan meriah, Kamis (15/10) malam.  Hadir dalam acara itu Ketua Badan Dayah  Aceh diwakili Drs. Muhammad Natsir, Ketua BDI Efendi   AR, Kakanmenag Lhokseumawe, Pimpinan Dayah H. Zainal Yakob, Direktur Pendidikan Dayah H. Bachtiar Yusuf, dewan juri perlombaan, ustad dan ustazah, para santri peserta tingkat SMP/MTs dan SMA/MA se-Aceh, dengan sponsor utama Dayah Modern Arun, Bank Mandiri, BNI Syariah, Bank BRI, BDI dan Humas Arun, Pertamina, dr. Rachmawati, Semen Padang, Sinar Arun, dan para walisantri Acara penutupannya didahului pembacaan ayat suci Al Quran Muhammad Habil  Arsal.2015-10-15 23.35.37

Kegiatan yang melibatkan 300 peserta dari seluruh Aceh ini  dilaksanakan dalam rangka kepedulian pihak Osdamor  terhadap remaja Aceh menghadapi hidup pergaulan bebas yang akhir-akhir ini kian meresahkan. Menyadari akan pentingnya pemahaman konsep penyelarasan antar agama, ilmu pengetahuan, seni, teknologi, budaya, bahasa, serta bazaar adalam diri rekan-rekan kita satukan dalam 2015-10-15 22.52.30acara Risalah 2015 (Religion, Science, and Art Bilingual, Championship) dengan tema Sejarah Peradaban Islam Adalusia.   Penanaman konsep tersebut harus dilaksanakan sejak dini, demikian laporan Ketua Panitia M. Ilham Aznun.

Kegiatan akbar tahunan ini memperlombakan Risalah Speech Contest Arabic tingkat SMP sederajat 8 sekolah, SMA sederajat 20 peserta, English MTs dan MA 36 peserta, Risalah Islamic Nashed 19 tim,  Musabaqah Tsaqafah Islamiah 9 peserta, Risalah Debat Contest Arab 11 sekolah, Risalah Debat Contest English 20 sekolah.2015-10-15 22.21.23

Zainal Yakob Pimpinan Dayah itu mengatakan sebagai generasi muda kita harus bersungguh-sungguh dan jangan menyia-nyiakan waktu dengan percuma, kita harus bisa memisahkan antara waktu belajar dengan bermain sebagaimana Andalusia dulunya yang kita jadikan tema hari ini. Untuk menjadi negara maju tidak ada jalan lain kecuali melalui pendidikan. Pendidikan maju tidak hanya ilmu dunia saja, melainkan ilmu akhirat perlu.2015-10-15 20.43.11

Ketua Badan Dayah  Aceh diwakili Drs. Muhammad Natsir ketika menutup acara ini berkata  perlombaan ini  bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, seperti kata panitia, mengajarkan tema ini adalah sejarah, sejarah yang perlu bagi kita umat manusia untuk menjaga dan melestarikannya. Mudah-mudahan acara Risalah ini dapat mempererat silaturahmi antara sesama peserta. (hR081)

 

Nama pemenang lomba

Musabaqah Tsaqafah Islamiah

Juara Asal Nama Nilai Juri
1. Madrasah Ulumul Quran Langsa Farid Al Ghaffar

Imam Al Syaeukani

Naufal Romiz Maltuf

1225 Bahrul Walidin, S.Pd.I

Fachrurrazi, Lc

Daud Tugas Setiawan, S.Pd.I

2. Madrasah Tsanawiyah Swasta Omar Dian Aceh Besar Lutfia Natasya

Salsabila Chairunnisa Dienta

Putro Alifia

1050
3. Madrasah Tsanawiyah Ulumuddin Syauqas Ramadhan

Mudirul FR

Hizbullah Al Fasyimi

1000

 

Risalah Speech Contest Arabic MTs /SMP

Juara Asal Nama Nilai Juri
1. Madrasah Ulumul Quran Langsa Siraj Alhaq Alfiqari 560 Ahmadi Aslal, LC

T. Ridha Islamuddin, S.Kom

2. Madrasah Nurul Islam Amri Fitra 555
3. Madrasah Almuslimun Mohammad Aziz 530

Risalah Speech Contest Arabic MA/SMA

Juara Asal Nama Nilai Juri
1. MAN Peusangan Muazin 560
2. MAS Jabal Nur Fauzan Al Khalil 553
3. MAS Oemar Diyan Candra Hasbasyiah 530

Risalah Speech Contest English SMP/MTs

Juara Asal Nama Nilai Juri
1. MTs Almuslimun Zaid Fallah 575 Kurniawati, S.Pd

Zahratul  Idami, M.Pd

2. SMP Sukma Lhokseumawe Attaya Salsabila 560
3. MUQ Langsa Husna Mayaziza 553

Risalah Speech Contest English SMA/MA

Juara Asal Nama Nilai Juri
1. MAN Peusangan Ibnu Hajar 558 Kurniawati, S.Pd

Zahratul  Idami, M.Pd

2. SMA 1 Bireuen Suci Ramadhanti 549
3. MAS  Almuslimun Ria Febriani 545

hariRisalah Article Write Contest  SMA/MA

Juara Asal Nama Nilai Juri
1. MAS Riab Cut Nadya Riska 92 Husni Mubarak, Lc, M.A

Daud Tugas Setiawan, S.Pd.I

2. MAS Almuslimun Desi Aulia Pratama 88
3. MAS  Nurul Islam Budi Sutrisno 84

Risalah Article Write Contest  SMA/MA

Juara Asal Nama Nilai Juri
1. SMA 3 Putra Bangsa L.Sukon Ulil Amri 79 Bahrul Walidin, S.Pd.I

T. Azhari, S.P., M.Pd

Kurniawati, S.Pd.,M.Pd

2. SMA Lab School Unsiyah M. Syawaluddin 72
3.

 

Risalah Debate Contest Arabic dan English

Juara Tingkat MA Tingkat MA
1. MAS Omar Diyan MAS Ruhul Islam Anak Bangsa
2. MAS Misbahul Ulum SMAS Modal Bangsa Arun
3. MAS Nurul Islam SMA Unggul Aceh Timur

 

 

Pak Mulyo, S.Pd menyerahkan piala kejuaraan kepada Pak Drs. Muhammad sepulang mengikuti LKJS di Surakarta

Pak Mulyo, S.Pd menyerahkan piala kejuaraan kepada Pak Drs. Muhammad sepulang mengikuti LKJS di Surakarta

Satu lagi nomor yang paling ditunggu setiap peserta LKJS Nasional 2015, medali perak  diraih siswa SMP Negeri Arun dalam Lomba Karya Jurnalis Siswa (LKJS) tingkat nasional dari tanggal 5-9 Oktober 2015 bertempat di Sunan Hotel Solo, Surakarta.

Kepulangan dan keberhasilan anak-anak SMP Negeri Arun dengan membawa juara dua nasional 2015 disambut Kepala Sekolah SMP Negeri Arun Drs. Muhammad, guru-guru, dan siswa dalam satu upacara di halaman sekolah tersebut.LKJS 1

Mereka mendapatkan hadiah cukup besar, 12 jt rupiah sebagai hadiah pembinaan atas kerja kerasnya selama mengikuti lomba LKJS dan dapat dijadikan contoh untuk rekannya yang lain

Menurut Mulyo, S.Pd  pembina sekaligus guru pembimbing mereka, perolehan medali perak atau juara dua nasional bukanlah hal yang ringan, cukup berat saingannya. Mereka bertiga, Euis Putri Ramadhani, Nadia Jailani, Yuni Mawaddah, selama 5 hari di dalam perlombaan tidak boleh ketemu dengan pembinanya, anak-anak dikarantina.LKJS 3
Nggak cukup di situ, pada waktu dikarantina, mereka dibekali dan dibimbing oleh para wartawan nasional yang telah senior, bagaimana harus menulis berita yang sesungguhnya.(hR081)

Pulang membawaAzmiar kemenangan, apalagi sempat mengharumkan nama bangsa di kancah sepak bola nasional, membela Merah Putih di kancah internasional,  tentu amat membanggakan bagi povinsi, tetangga, dan keluarga tempat tinggal di mana kita berada. Sungguh, begitu  kembali dari negara tetangga, Muhammad Azmiar Al Qadri disambut orang tuanya dengan pelukan dan ciuman kasih sayang,  teman-teman mengelukannya bagaikan seorang pahlawan bertempur di medan laga. Begitu pula dengan guru-gurunya di sekolah.

Azmiar begitu teman-teman menyapanya, merupakan salah satu dari 24 orang ( 12 dari Aceh, 12 orang dari provinsi lainnya) yang membawa harum nama Indonesia di dunia sepakbola khususnya di ajang Borneo Cup 2015 dari tanggal 29 September – 3 Oktokber 2015, tim nasional Indonesia PSSI di bawah 12  tahun, mengukir sejarah dengan merebut juara pertama di Kota Kinabalu Malaysia.

Menurut Tim Nasional Indonesia PSSI di bawah 12  tahun, ketika berbincang dengan haba Rakyat di sekolahnya, SMP Negeri Arun, Jumat (9/10), Azmiar berhasil melesakkan tembakannya  5 gol dari seluruh pertandingan dan ia merasa bangga dapat mencetak gol untuk kemenangan tim Indonesia yang telah lama dinantikan.

Bersama sang pelatih yang beretangan dingin, Pak Samsul Bahri dari Bireuen, setiap kali berlatih, 4 kali dalam seminggu, bocah lelaki berperawakan kecil, yang tergabung dalam klub Posila (Persatuan Olahraga Seluruh Laoskala) yang dipusatkan di Lhokseumawe,  menerima latihan keras demi mengharumkan nama kedua orang tuanya, tanah kelahirannya Aceh, dan khususnya negeri yang begitu dicintainya Indonesia. Begitu pula yang ditunjukkannya ketika bersama Pak Deni Ketua Sepak Bola Anak Indonesia, anak ini tetap berlatih dengan tekun. Anak-anak Indonesia dikenal anak yang ngotot dalam bermain, kekompakannya tetap terjaga, solit, kebersamaan itulah kuci keberhasilan, katanya berkaca-kaca.

Ayahnya Asy’ar, Kepala SMA Negeri 2 dan ibu Kamariah seorang guru SMP Negeri 8 Lhokseumawe merasakan kebahagiaan yang amat dalam terhadap putra keempatnya ini. Sedari kecil lagi, Azmiar memang telah menggeluti permainan sepakbola. Konon kabarnya, skillnya bermain sepak bola menurun dari sang ayah. Sewaktu dulu dia sering lihat ayahnya bermain bola latihan di lapangan Rancong, masih di bawah panji-panji Guru SMA Tamansiswa LNG Arun. Sang ayah sering bermain untuk kebelasan sekolahnya itu. Kini dengan ditemani sang ayah, dia tetap berlatih bermain sepak bola yang menyenangkan.

Di ujung perbincangannya dengan haba Rakyat, dia mengaku selama ikut pertandingan dengan PSSI di bawah 12  tahun, Azmiar sempat mencicipi tinggal dan menginap di sekolah anak Indonesia Kota Kinabalu, Malaysia, kata Azmiar yang  tinggal dengan orang tuanya di Desa Batuphat Barat. (hR081)Azmiar

 

 

Tampak dua orang wartawan cilik tengah mewawancarai Bang Burhanuddin di pasar pagi Batuphat Lhokseumawe, Senin (5/10)

Tampak dua orang wartawan cilik tengah mewawancarai Bang Burhanuddin di pasar pagi Batuphat Lhokseumawe, Senin (5/10)

Baru-baru ini, tepatnya 5 Oktober 2015 SMP Negeri Arun kelas VII-E melaksanakan pembelajaan di luar kelas. Program kegiatan pembelajaran ini sebagai upaya  pelaksanaan implementasi dari kurikulum  2013 yang memang telah lama mereka lakukan. Program ini di antaranya juga untuk melatih siswanya terbiasa berkomunikasi dengan pihak luar terutama pihak pedagang pasar Batuphat Lhokseumawe. Kegiatan tersebut berlangsung siang hari pukul 12.45 WIB.

Di sela-sela kegiatan ini, pembimbing mereka Papanori mengatakan bahwa kegiatan pelaksanaan pembelajaran di luar kelas salah satunya untuk memperkenalkan siswanya bagaimana sebenarnya seorang wartawan dalam mencari berita. Mencari berita itu nggak mudah, di samping harus mahir dalam wawancara, mereka juga nantinya dituntut bisa membuat sebuah berita. Pulang dari pasar, mereka harus membuat beritanya walaupun itu nanti berita yang sederhana.

Siswa kelas VII-E berfoto bersama usai belajar di pasar pagi Batuphat

Siswa kelas VII-E berfoto bersama usai belajar di pasar pagi Batuphat

Anak-anak begitu antusias mengikuti, mendengarkan, melaksanakan arahan dan bimbingan dari gurunya. Mereka berbaris rapi dengan kelompoknya masing-masing. Terkadang terdengar tawa anak-anak memecah kesunyian. Anak-anak tampak gembira hari itu.

Sungguh  kegiatan yang menyenangkan, sarat makna, nggak bisa terulang kembali. Pokoknya belajar bahasa Indonesia hari ini mudah-mudahan kami bisa jadi wartawan sungguhan nantinya, seperti Bapak tadi, selain berdagang, ia juga seorang jurnalis, pokoknya belajar bahasa is the best, ujar Zahra Azizi salah seorang siswa VII-E di halte bis   mengakhiri kegiatan wawancara mereka di Pasar Pagi Batuphat.(hR081)